Tutorial Gambar Dekoratif: Kelas Santai Tapi Serius Hasilnya

Tutorial Gambar Dekoratif: Kelas Santai Tapi Serius Hasilnya

Table of Contents

 

Tutorial Gambar Dekoratif: Kelas Santai Tapi Serius Hasilnya

Halo teman kreatif dan Bapak/Ibu guru! Hari ini kita bikin gambar dekoratif yang kece tanpa alat mahal. Kita pakai konsep mudah → rapi → konsisten → keren. Ikuti langkahnya, nanti kamu bisa pakai untuk tugas kelas, dekorasi mading, sampai sampul portofolio.

Persiapan


Persiapan Cepat (5 menit)

Alat: pensil HB, penghapus, spidol hitam tipis, penggaris, krayon/pensil warna/cat air, kertas gambar tebal.
Aturan Kelas:

  • Duduk nyaman, kertas bersih, tangan santai.

  • Semua proses dilakukan bertahap—nggak ada yang “lompat langsung mewarnai”.

  • Kita pakai Aturan Palet 3-2-1: 3 warna utama, 2 warna pendukung, 1 warna aksen (paling “nendang”).

Pilih tema

1) Pilih Tema dan Tujuan (3 menit)

Pilih salah satu: Kebun Bunga CeriaIkan Bahagia, atau Segitiga Ajaib.
Tentukan tujuannya: untuk poster kelassampul portofolio, atau hiasan papan informasi. Tujuan bikin kamu lebih fokus waktu ngambil keputusan warna dan ukuran.

Catatan guru: Tulis tujuan di pojok kertas. Anak jadi sadar “kenapa aku menggambar”.

2) Sketsa Bentuk Utama (7 menit)

Gambar satu motif saja dulu, super sederhana:

  • Bunga: lingkaran tengah + 5 kelopak oval + 2 daun.

  • Ikan: badan oval, sirip segitiga, ekor kipas.

  • Segitiga: segitiga sama sisi + lingkaran kecil di tengah.

Tips Rahasia: sketsa pakai garis ringan seperti “berbisik”. Jangan ditekan, biar mudah dihapus. Pastikan bentuk mudah diulang dan keterbacaan jelas dari jauh.


Grid pada tema


3) Tentukan Grid & Arah Pola (5 menit)

Gunakan penggaris untuk membuat grid ringan (garis bantu tipis).

  • Bunga: susun 3×4 seperti ubin.

  • Ikan: arah kanan-kiri-kanan-kiri untuk efek gerak.

  • Segitiga: diagonal zigzag (baris 1 maju, baris 2 mundur).

Tujuan: menjaga jarak stabil antar bentuk. Pola dekoratif kuat karena ritmenya konsisten.


Kontur bersih

 

4) Kontur Bersih (5 menit)

Tegaskan garis motif dengan spidol hitam tipis.

  • Gunakan garis seragam (jangan tebal menipis).

  • Jaga ujung garis tertutup agar saat diwarnai tidak “bocor”.

Mini-Check: Angkat kertas agak jauh—apakah bentuk terbaca jelas? Kalau iya, lanjut.


Skema warna


5) Skema Warna 3-2-1 (10 menit)

Terapkan Aturan Palet 3-2-1:

  • 3 warna utama: mengisi bentuk besar (misal bunga merah muda, daun hijau, latar krem).

  • 2 warna pendukung: isi detail (kuning untuk tengah bunga, hijau tua untuk urat daun).

  • 1 warna aksen: dipakai hemat untuk menonjolkan (misal garis kecil atau titik kontras).

Larangan Kecil: jangan memakai lebih dari 6 warna total—pola jadi berisik.



6) Tekstur & Detail Mini (7 menit)

Tambahkan titik kecil atau garis pendek untuk tekstur: urat daun, sisik ikan, titik di pinggiran segitiga. Pastikan detail tidak mengalahkan bentuk utama. Ingat: dekoratif itu hiasan yang melengkapi, bukan mengambil alih.




7) Uji Sambung 4-Box (3 menit)

Potret secara imajinasi: kalau empat salinan motif kamu disusun jadi satu, apakah sambungan tepi nyambung rapi?

  • Kalau terlihat “putus”, geser sedikit posisi bentuk tepi, rapikan jarak.

Guru bisa minta siswa menempel 4 foto hasil untuk latihan pameran mini.

 

8) Bingkai Tipis & Finishing (3 menit)

Buat bingkai tipis di tepi kertas. Efeknya: karya terasa “selesai”, seperti dipajang di galeri. Bersihkan remah penghapus, rapikan sudut kertas. Tulis judul dan tanggal kecil di bawah.


Rubrik Penilaian Cepat (untuk Guru)

Skor 1–4 pada tiap kriteria:

  1. Keterbacaan Bentuk (jelas dari jarak 2 meter)

  2. Konsistensi Jarak (grid terasa stabil)

  3. Kontrol Garis (seragam, bersih)

  4. Harmoni Warna (aturan 3-2-1 terlihat)

  5. Uji Sambung (pola tidak patah di tepi)

  6. Kreativitas Detail (ada aksen, tidak berlebihan)

Beri apresiasi spesifik: “Aksen kuningmu pas.” atau “Jarak baris kedua rapi sekali.”


Perbaikan Instan (Troubleshooting)

  • Kertas terlihat “ramai” → kurangi warna; tetapkan 1 aksen saja.

  • Garis belepotan → tunggu kering sebelum diwarnai; gunakan kertas alas.

  • Pola miring → pakai grid bantu; tandai titik pertemuan dengan pensil.

  • Warna kusam → lapisi tipis dua kali, bukan ditekan keras.

  • Sambungan tepi patah → sisipkan bentuk “jembatan” kecil di perbatasan.


Mode Kelas: 20 Menit Kilat (Opsional)

  1. 2 menit – pilih tema & tujuan.

  2. 5 menit – sketsa 1 motif.

  3. 4 menit – grid ringan + arah pola.

  4. 4 menit – kontur spidol.

  5. 5 menit – warna 3-2-1 cepat.
    Sisa waktu buat foto karya dan tulis refleksi satu kalimat: “Aku paling suka bagian…”


Versi Diferensiasi

  • Kelas 1–3 SD: guru siapkan lembar motif setengah jadi (garis putus-putus). Palet dibatasi 3 warna.

  • Kelas 4–6 SD: siswa mendesain motif sendiri, wajib uji sambung 4-Box.

  • Siswa mahir: eksplor dua layer pola: latar geometris + motif organik di atasnya, tetap jaga keterbacaan.


Etika Motif Budaya (Sederhana & Penting)

Kalau mengadaptasi motif tradisi (kawung, parang, mega mendung), sebutkan asal daerah dan makna ringkasnya. Jelaskan bahwa karya ini untuk belajar dan apresiasi, bukan klaim ciptaan baru. Sikap hormat bikin kelas seni naik kelas.


Penutup: Santai, Konsisten, Keren

Gambar dekoratif itu bukan lomba cepat-cepat. Kita merayakan ketelitian kecil: jarak yang stabil, garis yang bersih, warna yang saling menyapa. Mulailah dari bentuk paling mudah, ulang dengan sabar, lalu beri aksen kecil yang bikin senyum.

Mantra studio hari ini: “Rapi dulu, kreatif selalu.”
Selamat mencoba, guru dan teman kreatif! Besok, kita bisa eksperimen pola dua lapis atau versi monokrom hemat tinta—yang penting ritme tetap terasa, dan hati tetap gembira.

Baca Juga:

 Gambar Dekoratif: Pengertian, 7 Prinsip Utama, dan Manfaatnya untuk Anak